Kalangan mahasiswa harus ikut bertanggung jawab terhadap cyber security atau keamanan informasi. Sebab, dengan kecanggihan teknologi akan memunculkan dunia tanpa batas (borderless world).
Hal itu disampaikan Dekan Sekolah Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Suwarno dalam Wisuda Ke- 48 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Rabu (13/11), di Hotel Patra Jasa Semarang.
Dalam orasi ilmiah itu dia mengatakan, kecanggihan teknologi yang memunculkan dunia tanpa batas, ke depan akan mengubah peradaban dunia. Perubahan itu di antaranya menyebabkan sikap individualistik, pornografi, kemerosotan akhlak, dan perang simetrik.
‘’Paling berbahaya adalah perang simetrik, karena antarnegara dapat terjadi perang tanpa awak. Artinya, yang maju dalam perang tersebut adalah robotrobot atau peralatan, bukan manusia,’’ ungkapnya.
Individualistik
Dia mengemukakan, dalam perang simetrik dapat meminimalisasi korban jiwa, akan tetapi dampaknya lebih berbahaya bagi siapa saja. Dengan demikian, para lulusan perguruan tinggi di bidang informasi teknologi dan komputer mulai saat ini harus bertanggung jawab pada masalah tersebut.
‘’Kecanggihan teknologi dapat mengakibatkan pencurian dan penyadapan. Bahkan, perkembangan teknologi akan menjadikan manusia lebih individualistik atau bersifat lebih mementingkan materi,’’ katanya kepada para lulusan Udinus. Pada Wisuda Ke-48, Udinus meluluskan 318 mahasiswa dari 10 program studi, yakni dari Magister Komputer (27 orang), Magister Manajemen (6), S-1 Manajemen dan Akuntansi (83), S-1 Sastra Inggris dan Jepang (57). Kemudian, S-1 Kesehatan Masyarakat (46), S-1 Teknik Elektro dan Industri (11), serta D- 3 Rekam Medis (88).
Rektor Udinus Dr Edi Noersasongko MKom mengatakan, perkembangan dan kecanggihan teknologi diterapkan secara positif di perguruan tinggi tersebut. Salah satunya konsep kampus digital bagi seluruh mahasiswa. ‘’Hal itu kami awali pada tahun akademik baru ini dengan memberikan layanan mobile academic bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Langkah ini memberikan kemudahan dalam kegiatan belajarmengajar, bimbingan skripsi, perwalian, penelitian, pengabdian masyarakat, hingga absensi,’’ katanya.