Latar belakang
Buku merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era
otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi
standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah membeli
hak cipta buku teks pelajaran dari penulis/penerbit. Selanjutnya buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik(
ebook) dengan nama
Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Kendala
Pada praktiknya, penyediaan buku ini mengalami banyak kendala di lapangan. Seperti belum adanya
koneksi Internet,
komputer,
listrik, dst. Namun langkah yang dilakukan oleh
Depdiknas ini bisa dikatakan sebagai terobosan.
Penggandaan BSE untuk diperdagangkan
Daftar mata pelajaran
Berikut ini adalah daftar mata pelajaran dalam Buku Sekolah Elektronik:
- Bahasa Indonesia
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Matematika
- PKn
- SMP
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Akomodasi Perhotelan
- Biologi Pertanian
- Budidaya Ikan
- Fisika Non Teknologi
- Ilmu Kesehatan
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Kimia Kesehatan
- Tata Kecantikan Kulit
- Teknik Otomasi Industri
Belakangan menyusul, atas inisiatif bersama Ristek, Depkominfo dan Diknas, bertambah lagi satu koleksi BSE yaitu BSE TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk tingkat SMU.
Selain buku pelajaran sekolah, terdapat juga BSE Rujukan Bahasa yaitu:
- Kamus Bahasa Indonesia
- Tesaurus Bahasa Indonesia
Contoh Buku Sekolah Elektronik: