Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Rohmani menegaskan, pemerintah seakan kurang menunjukkan komitmennya terhadap sektor kebudayaan. Hal tersebut dapat dilihat dari menurunnya pagu anggaran untuk Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerin Pendidikan dan Kebudayaan, untuk Tahun Anggaran 2014.
”Pagu anggaran Direktorat Kebudayaan tahun 2014 turun menjadi sekitar Rp 1,2 triliun, padahal tahun 2013 sekitar Rp 2 triliun. Ini menunjukkan komitmen pemerintah masih rendah,” ujarnya.
Menurutnya, kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. Melalui kebudayaan, karakter, sejarah, dan nilai-nilai kebangsaan dapat ditanamkan kepada para peserta didik. Akan tetapi, lanjutnya, pemerintah juga harus memiliki program dan kebijakan yang jelas dan terarah. ”Kebudayaan itu harus menjadi ruh pendidikan,” imbuhnya.
Kegiatan Kelas
Untuk itu, dia berharap pemerintah mau menaikkan pagu anggaran Ditjen Kebudayaan. ”Saya berharap pemerintah merevisi pagu anggaran Ditjen Kebudayaan. Minimal sama dengan pagu anggaran 2013,” pinta politikus PKS itu. Lebih lanjut Rohmani meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Kemdikbud, untuk menjadikan sektor kebudayaan sebagai kegiatan kelas
. ”Kebudayaan yang seharusnya menjadi ruh pendidikan nasional, maka kebudayaan harus didekatkan kepada siswa. Kegiatan budaya harus menjadi kegiatan kelas. Proses menjadi manusia berbudaya adalah kegiatan pendidikan nasional,” harap Rohmani.