Jumlah tenaga pengajar di daerah otonomi baru, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, masih sangat minim. Pasalnya, jumlah guru yang ada sekarang banyak berkumpul di tengah kota.
“Secara global guru ngumpul di tengah kota, seperti di Kecamatan Tugumulyo, Muara Beliti, dan Megang Sakti, sedangkan di pelosok masih kurang,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Gondo.
Sayangnya, Gondo tidak dapat memastikan berapa jumlah kekurangan tenaga guru di Muratara. “Yang jelas memang tenaga guru di Muratara masih kurang, hanya ada guru honor,” ujarnya.
Dikatakan, pihak komite sekolah Kabupaten Mura berupaya mencari solusi terbaik untuk mencukupi tenaga guru di pelosok maupun di Muratara seperti Rawas Ulu, Ulu Rawas, Rawas Ilir, Karang Dapo, dan Rupit. “Sedang dikaji di Dinas Pendidikan, bagaimana cara pemerataannya,” beber Gondo.
Sejauh ini, jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Mura untuk gedung sekolah dasar (SD) 428 sekolah, SMP/MTS sebanyak 97 sekolah, dan tingkat SMA/SMK ada 36 sekolah. “Jumlah ini sudah memadai bahkan kekurangan pelajar,” terangnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mura, Al Imron menjelaskan, Dinas Pendidikan harus segera mencari solusi agar persoalan cepat teratasi. Salah satunya mengambil langkah konkret membuka penerimaan guru baru atau pemerataan guru.
Selain itu, harus ada langkah tegas dari pemerintah kabupaten (pemkab). Karena persoalan sudah sejak lama hingga sekarang. “Kalau mau jujur, kami tidak kekurangan guru, hanya penempatannya saja yang tidak merata,” pungkasnya.