Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyebutkan, penguasaan siswa di tanah air terhadap Bahasa Indonesia lebih rendah dibanding penguasaan terhadap Bahasa Inggris.
Hal ini terlihat dari indeks kompetensi mata pelajaran jurusan IPA/IPS secara nasional dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) beberapa waktu lalu.
"Dari hasil UN murni, nilai rata-rata Bahasa Indonesia hanya 68, sementara Bahasa Inggris 71. Jadi anak-anak kita dalam penguasaan bahasa lebih bagus bahasa Inggris. Ini salah satu peta realitas kita," kata M Nuh di sela-sela acara Kongres X Bahasa Indonesia di Jakarta, Senin (28/10).
Dia juga sempat membuka data bahwa siswa yang paling bagus penguasaan Bahasa Indonesianya berada di Bali, menyusul Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan penguasaan bahasa Indonesia terendah paling bawah adalah Maluku Utara dan Papua.
Karena itulah, menteri asal Jawa Timur itu menginginkan pelajar lebih meningkatkan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia dibanding bahasa asing. "Itu sebagai bagian instrospeksi kita. Ternyata dari sisi bahasa, baik anak-anak jurusan IPA dan IPS bahasa Indonesianya hanya nomor dua, kalah dari bahasa asing," ujarnya.
Pada kesempatan itu Nuh menyampaikan keinginannya agar peran Bahasa Indonesia di kancah global bisa diperkuat mengikuti peran Indonesia dalam bidang ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, Indonesia menempati 16 besar kekuatan ekonomi dunia dan masuk kelompok G-20. Pada 2030 nanti, diperkirakan Indonesia menempati tujuh besar dunia.
Nah, peran besar ini hendaknya dibarengi peran dari sektor lain seperti sosial, politik, dan budaya termasuk di dalamnya bahasa Indonesia. Karena itu bahasa Indonesia tidak hanya sekedar digunakan sebagai bahasa lokal saja, tetapi untuk berinteraksi dengan bahasa dunia.
Ke depan, Nuh bertekad memperkuat bahasa Indonesia dengan jalan memupuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia, memperkuat guru bahasa Indonesia, dan memperbanyak ruang-ruang ekspresi seperti menampilkan puisi, drama, dan teater.
"Tidak kalah penting bekerja sama dengan lembaga-lembaga bahasa dunia seperti British Council, Centre Culturel Francais (CCF) Perancis, dan Goethe Institut Jerman," katanya.
Saat ini, bahasa Indonesia memiliki jumlah penutur terbesar keempat dunia karena jumlah penduduk Indonesia sebanyak 240 juta dari 7,2 miliar penduduk dunia. Bahasa Indonesia, lanjut Mendikbud, juga dipelajari di 45 negara.
"Oleh karena itu, kita ingn mendorong terus agar bahasa Indonesia bisa dipelajari dan dikenalkan di berbagai negara," tambah Menterti asal Jawa Timur itu.