Aksi mogok belajar ratusan siswa SMK Tri Budi Daya, Kasokandel terus mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Kali ini muncul dari praktisi pendidikan Toto Warsito. Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang dialami SMK Tri Budi Daya.
Menurutnya, pendidikan terutama sekolah, baik swasta maupun negeri sejatinya memiliki kewajiban moral mengupayakan mendidik peserta didik. Lembaga pendidikan juga jangan disamakan dengan lembaga perusahaan. Artinya, semua pihak harus bertanggung jawab terhadap pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam hal ini adalah siswa.
“Munculnya kejadian ketiga kalinya. Ini berarti ada masalah pada lembaga itu. Pihak yayasan harus segera menyelesaikan permasalahan tersebut,” kata Toto seperti yang dilansir Radar Cirebon (JPNN Group), Senin (28/10).
Peristiwa itu, kata Toto, jangan dianggap remeh semua pihak. Permasalahan itu harus segera diselesaikan agar tidak mengganggu proses pendidikan. Disdik diminta juga harus secepatnya mengambil alih karena lembaga tersebut memiliki tanggung jawab beberapa sekolah, baik swasta mapun negeri di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
“Kalau kejadian ini terus berlarut, Disdik tetap harus mengambil keputusan. Karena Disdik adalah penanggung jawab pendidikan, baik swasta maupun negeri,” ujarnya.
Di samping itu, hal-hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan harus segera diupayakan. “Kasihan lembaga dan masyarakat. Apalagi era persaingan sekolah sekarang ini berlomba untuk memberikan pelayanan terbaik. Dari terciptanya pelayanan baik itu, bisa meningkatkan dan menciptakan output terhadap siswa yang berprestasi,” katanya.
Menurutnya, saat ini beberapa sekolah baik swasta maupun negeri terus berlomba-lomba untuk meningkatkan peserta didik. Namun, terkait adanya aksi ratusan siswa di sekolah itu, jelas itu akan mempengaruhi minat masyarakat khususnya siswa untuk masuk ke sekolah tersebut. Oleh karena itu, pihak yayasan maupun Disdik Majalengka harus segera mencarikan solusi terbaik agar pelayanan kepada siswa bisa berjalan baik.