JAKARTA - Kabar baik muncul dari Kota Santa Marta, Kolombia kemarin. Pelajar delegasi Indonesia berhasil meraih medali emas di ajang International Mathematical Olympiad (IMO) 2013. Raihan ini memecah tradisi Indonesia yang selalu gagal sejak ikut serta dalam ajang bergengsi ini mulai 1988 silam.
Pelajar yang meraih medali emas atas nama Stephen Sanjaya siswa SMAK 1 BPK Penabur Jakarta. Pelajar lain yang mendapatkan penghargaan adalah Fransisca Susan juga dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta berupa medali perak.
Untuk medali perunggu diraih sebanyak empat siswa. Yakni Bivan Alzacky Harmanto (SMA Labschool Jakarta), Gede Bagus Bayu Pentium (SMA Semesta Semarang), Reza Wahyu Kumara (SMAN Sragen BBS), dan Kevin Christian Wibisono (SMAK IPEKA Puri Indah Jakarta). Rencananya rombongan kontingen Indonesia ini pulang ke tanah air melalui bandara Soekarno Hatta tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Capaian satu medali emas ini sudah berhasil memenuhi target Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dengan raihan ini, puasa medali emas sejak Indonesia berpartisipasi dalam ajang ini pada 1988 sudah diakhiri. Prestasi membanggakan kontingen Indonesia ini menepatian Garuda Merah-Putih berada di posisi 19 dari 97 negara.
Indonesia berhasil mengungguli negara-negara Eropaseperti Italia di posisi 20, Perancis (21), Belanda (25), dan Jerman (27). Posisi Indonesia tahun ini jauh lebih baik dibandingkan posisi tahun lalu, dimana Indonesia menduduki peringkat 35 dari 100 negara.
Dengan capaian ini, kemampuan matematika siswa Indonesia sudah diakui di tingkat dunia. Proses pembinaan hingga keberangkatan tim Indonesia ke ajang olimpiade tahunan ini didukung sepenuhnya oleh Kemendikbud.
Para siswa didampingi Dr Budi Surodjo (UGM) sebagai pemimpin tim. Lalu ada Dr Yudi Satria (UI) sebagai Deputy Leader, Dr Hery Susanto (Universitas Negeri Malang) sebagai pengamat A dan Dr Alhaji Akbar Bachtiar (UI) sebagai pengamat B.
Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, Kemendikbud sangat bangga terhadap prestasi kontingen Indonesia di ajanga IMO 2013 di Kolombia.
"Alhamdulillah saya sangat bangga dan bersyukur," kata menteri asal Surabaya itu. Nuh berharap prestasi yang sudah diukir kontingan ini bisa menular ke pelajar Indonesia lainnya.