Bayangkan saja, keduanya memiliki empat gelar master dan satu gelar doktoral di samping gelar sarjana yang masing-masing mereka miliki. Bahkan, mereka belum selesai. Masih banyak gelar akademik yang mereka bidik.
Sebenarnya, kualifikasi akademik ini bukanlah persyaratan untuk mendapatkan kerja. Sebaliknya, kebiasaan ini hanyalah karena pasangan pengantin baru sangat mencintai proses belajar seperti sebuah hobi.
"Ada masanya ketika saya sangat tenggelam dalam materi bacaan dan proses belajar hingga saya tidak mempedulikan istri saya, yang ketika itu masih pacar. Dia akan menelepon dan menegur saya. Sering kali, dia bahkan bertanya, apakah saya lebih mencintai buku-buku saya dibandingkan dia?" kata Roy, seperti disitat dari Edvantage, Selasa (3/12/2013).
Pria 35 tahun itu kini bekerja sebagai spesialis di perusahaan semikonduktor. Sementara sang istri, Ny. Chew, kini berusia 31 tahun dan menjadi ibu rumah tangga.
Koleksi Gelar
Ny. Chew memiliki gelar sarjana di bidang ilmu material. Dia juga meraih tiga gelar pascasarjana, dua dalam bidang ilmu material dan teknik dari National Tsing Hua University di Taiwan dan Northwestern University di Illinois, AS; dan gelar ketiga adalah Management Science and Engineering dari Columbia University, New York.
Tuan Chew adalah sarjana dari St Joseph's Institution and National Junior College. Dia lulus dari bidang teknik elektro dari National University of Singapore (NUS) dan meraih gelar doktor dari departemen Advanced Materials in Micro and Nano Science dari kampus yang sama. Tuan Chew juga meraih IPK gemilang, 4,86 dari skala 5.
Kemudian, Tuan Chew juga meraih gelar Master's of Business Administration dari Management Development Institute of Singapore (Bradford University).
Biaya Pendidikan
Orangtua Ny. Chew mendukung penuh hobi putrinya dalam meraih gelar akademik. Mereka menggelontorkan lebih dari USD100 ribu.
Tuan Chew megeluarkan biaya USD27 ribu untuk pendidikan S-2. Sementara itu, gelar doktor Tuan Chew diraih melalui program beasiswa dari Singapore-MIT Alliance, sebuah institusi kerja sama dalam bidang teknik dan ilmu pasti serta kerja sama riset antara NUS, Nanyang Technological University and the Massachusetts Institute of Technology.
Mengapa Belajar Begitu Banyak?
Menurut Ny. Chew, "Saya bekerja di bidang semikonduktor yang sangat teknis. Dan saya ingin mempelajari sesuatu yang memungkinkan saya berinteraksi dengan orang lain."
Dia menambahkan, tiga gelar master yang diraihnya adalah sesuatu yang tidak biasa. Sebab, kebanyakan temannya hanya memiliki satu gelar master.
Bagi Tuan Chew, belajar adalah pilihan sadar yang menyenangkan. Lagi pula, dia menghabiskan lebih dari satu dekade dalam hidupnya mengejar ilmu pengetahuan.
Tuan Chew tidak datang dari keluarga yang kaya. Dan sebagai anak kecil, dia menikmati perjalanan ke perpustakaan untuk meminjam buku dan menikmati sejuknya pendingin ruangan. Kecintaan akan belajar pun berlanjut. Jadi ketika kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi muncul, dia pun langsung menyambarnya.
"Bagi saya, belajar adalah cara efektif untuk mempelajari banyak hal baru. Gelar bukanlah sesuatu yang penting," imbuhnya.
Pasangan ini mengklaim, mereka tidak saling memengaruhi untuk mengejar lebih banyak studi. Ini semua kebetulan.
Pencapaian Lain
Ny, Chew dulu bekerja sebagai konsultan untuk sebuah firma dalam industri elektronik serta analis pasar untuk institut riset dan teknologi industri Taiwan. Dia juga penulis buku kuliah.
Pekerjaan Tuan Chew meliputi posisi manajerial di STMicroelectronics, dan menjadi kepala insinyur di Taiwan Semiconductor Manufacturing Company. Dia mengelola jurnal akademik dan memegang beberapa hak paten.
Tuan Chew juga merupakan penulis fiksi. Bukunya, "Stargazer S.T." yang bercerita tentang perjalanan anak lelaki tentang cinta dan kehidupan di sebuah negeri dongeng dijual secara online.
Meski menggilai proses belajar, keduanya tidak akan memaksa anak-anak mereka mengikuti jejak orangtuanya. Menurut Tuan Chew, dia hanya ingin anak-anaknya nanti bahagia, mengikuti passion mereka, mengembangkan kemampuan yang berguna dan berkontribusi ke masyarakat.
"Karena dengan belajar, kamu akan kehilangan waktu untuk merasakan pengalaman lainnya. Jadi, kamu harus benar-benar bergairah tentang apa yang kamu pelajari," tutur Tuan Chew.
Tuan Chew mengaku, tidak menyesal dengan semua waktu yang dipakainya untuk mengejar berbagai gelar akademik. Bahkan, dia mengklaim, kualifikasinya tidak menghalangi dirinya untuk mendapatkan pekerjaan pilihannya. Kuncinya, kata tuan Chew, adalah meyakinkan perusahaan bahwa gelar yang kita miliki relevan dan bernilai bagi perusahaan.
"Saya percaya bahwa gelar akademik membantu saya mengejar ketinggalan dari teman-teman yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak, memahami konsep dasar lebih cepat dan bahkan mendalami lebih jauh," paparnya.
Target Tuan Chew selanjutnya adalah meraih gelar dalam bidang pembelajaran dan pembangunan, serta psikologi organisasional.