Hingga saat ini belum ada satupun kampus Islam di Indonesia yang masuk daftar 500 universitas top dunia (World Class University). Kementerian Agama (Kemenag) memproyeksikan dua kampus Islam di bawah mereka untuk masuk ranking bergengsi itu.
Dua kampus yang diproyeksikan itu adalah Universitas islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Mereka diberi ancar-ancar masuk dalam 500 universitas top dunia paling lambat 12 tahun lagi.
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Sudarnoto Abdul Hakim tampak antusias terhadap penunjukan itu. "Aman ini penuh tantangan, kami sudah bersiap sejak dini," katanya disela silaturahmi penerima Djarum Beasiswa Plus di Semarang kemarin. Dia menuturkan untuk masuk di jajaran kampus top dunia, banyak persyaratannya g harus dipenuhi.
Diantaranya adalah akreditasi instituai atau lembaga. Sudarnoto mengatakan UIN Jakarta merupakan satu diantara sembilan universitas yang telah mendapatkan akreditasi institusi A. Kampus lainnya didominasi dari universitas umum, di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Upaya berikutnya adalah mengajukan akreditasi empat program studi unggulan di jejaring universitas ASEAN (ASEAN University Network/AUN). Diantara programs tudi yang bakal didaftarkan akreditasinya ke AUN adalah adalah Sastra Arab. "Kita akan menata semuanya. Mulai dari dosen, mahasiswa, dan kurikulumnya," ujarnya. Dia menuturkan jika berjalan lancar, akreditasi dari AUN ini akan keluar 2015 nanti.
Upaya lainnya adalah menambah jumlag guru besar atau dosen bergelar profesor. Sudarnoto tidak hafal jumlah guru besar yang ada di UIN Jakarta sast ini. Selain mendongkrak jumlah guru besar, dia mengatakan karya-karya ilmiah para dosen juga harus diterima di komunitas internasional.
Dia menyebutkan, perhitungan tingkat global tidak hanya pada jumlah karya ilmiah yang masuk di jurnal kelas internasional. Tetapi juga seberapa banyak akademisi asing menggunakan karya-karya dosn UIN Jakarta. Sudarnoto mengatakan sudah ada aplikasi jurnal internasional yang bisa merekapitulasinya.
Dia mentakan target menjadi universitas kelasd unia memang dipatok 12 tahun lagi. Tetapid ia optimis dengan kinerja yang serius, target tadi bisa dicapai pada 2020 nanti (7 tahun lagi). Sudarnoto mengatakan saat ini UIN Malang juga tidak ketinggalan mengejar target ini. "Saat ini kampus nasional yang masuk dalam daftar 500 besar kampus dunia masih kampus umum. Seperti ITB dan IPB,"ujarnya.
Menurut Sudarnoto, biaya untuk mengejar target ini sangat besar. Dia mengatakan dana itu tidak hanya bisa ditutup dari anggaran negara (APBN). Untuk itu pihaknya juga akan menjaring dana dari pihak-pihak lain, yang tidak melanggar hukum. Posisi saat ini, masing-masing kampus terus menyusun rencana strategis dan biaya yang dibutuhkan secara detail.