Taman Kanak-kanak (TK) yang merupakan bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah basic eduction yang tidak bisa diabaikan.
Sebab, usia 0-6 tahun adalah masa usia emas bagi anak. Pada fase itulah perkembangan mental dan spiritual anak akan terbentuk.
Karena itu, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), diminta mempertimbangkan untuk menjadikan TK masuk ke dalam Program Wajib Belajar.
Hal itu diungkapkan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono yang juga sebagai Bunda PAUD Nasional, saat membuka Rakornas Bunda PAUD Indonesia 2013. ”PAUD adalah basic education yang tidak bisa diabaikan,” ujar Ani Yudhoyono.
Menurutnya, pengalaman anak pada tahun-tahun pertama akan menentukan apakah anak kelak mampu menghadapi tantangan dan berhasil dalam pekerjaan. ”Pendidikan usia 0-6 tahun marupakan masa untuk menanamkan karakter pada anak. Ini lebih berharga dari investasi apa pun,” kata dia.
Sampai saat ini, jumlah anak usia 0-6 tahun mencapai 32,7 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, baru 12,6 juta anak (38,57%) yang terlayani pendidikannya. Untuk itu, paling tidak ada tiga hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) anak dalam pendidikan.
”Memasukkan PAUD sebagai pendidikan pradasar sebelum anak memasuki pendidikan dasar akan memperluas peran masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan PAUD dan meningkatkan peran Bunda PAUD di kabupaten/kota,” tutur Ani.
Dorong Kepala Daerah
Ibu Negara juga berpendapat, keberadaan Bunda PAUD harus dapat menjadi lokomotif yang mendorong masyarakat untuk memacu perkembangan PAUD di wilayah masing-masing. ”Bunda PAUD harus bisa mendorong kepala daerah untuk lebih aktif,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ani mengatakan, pembangunan lembaga PAUD berbanding lurus dengan APK, apalagi pemerintah telah mencanangkan program Satu Desa Satu PAUD. Dari data yang ada, jumlah PAUD pada 2011 sebanyak 140.309 lembaga, pada 2012 menjadi 162.748 lembaga.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada anakanak usia dini. Pasalnya, merekalah yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa pada 30 tahun mendatang. ”Merekalah yang 30 tahun mendatang akan mengelola bangsa ini,” imbuhnya.
Nuh juga mengaku akan terus melakukan sinergi antara posyandu dan fasilitas PAUD yang ada di desa-desa. ”Dua kekuatan itu kalau diintegrasikan akan menciptakan generasi yang dahsyat,” kata Nuh.